Jumat, 23 Desember 2011

Penerapan Metode Eksperimen Dalam Studi Administrasi Publik

Judul tulisan ini merupakan topik seminar bulanan yang diadakan oleh Jurusan Manajemen dan Kebijakan Publik (MKP-UGM) pagi tadi. Saya sengaja mengurai kembali hasil seminar tersebut untuk mereview dan belajar mencari ide serta mengabadikan kedalam sebuah tulisan pendek ini. Agar saya dapat memahami lebih dekat lagi tentang topik yang saya anggap “baru” untuk saya pribadi.
Metode eksperimen merupakan salah satu metode yang dipakai oleh peneliti yang beraliran positivistik (kuantitatif). Banyak kalangan mahasiswa menganggap bahwa penelitian kuantitatif lebih susah ketimbang penelitian kualitatif. Menurut saya pribadi bahwa kedua pendekatan ini mempunyai tingkat kerumitan yang bervariatif, tergantung kemampuan peneliti dalam mengeksplore penelitian tersebut. Karena pendekatan penelitian ini dapat diterapkan kedalam masalah-masalah sosial yang katanya lokus dari penelitian kualitatif.
Saya baru mengetahui bahwa pendekatan kuantitatif melalui metode eksperimen dapat juga dapat di pakai kedalam penelitian sosial termasuk bidang administrasi publik. Peneliti dapat bereksperimen terhadap penelitiannya, dimana peneliti menguji hipotesis tertentu terhadap apa yang hendak di teliti. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui sebab-akibat dari variabel penelitian tersebut. Menurut Sugiyono, pendekatan eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Pengujian hipotesis ini dapat dilakukan melalui lapangan, akan tetapi mempunyai tingkat kesulitan yang berbeda apabila dilakukan di laboratorium.
Dalam kajian administrasi publik, penelitian eksperimen di gunakan untuk melakukan evaluasi suatu program kerja, sebagai contoh yang dapat diterapkan kedalam metode ini adalah kajian evaluasi kebijakan publik. Misalnya mengenai kebijakan BLT (Bantuan Langsung Tunai), jadi kita dapat meneliti daerah yang mendapat bantuan BLT dengan daerah yang tidak dapat bantuan BLT kemudian dihubungkan dengan produktivitasnya. Kebijakan ini dapat diteliti dengan menggunakan metode eksperimen sehingga kita dapat mengetahui apakah kebijakan ini berhasil atau tidak.
Keuntungan dari metode eksperimen ini adalah peneliti dapat mengisolasi variabel-variabel diluar yang diteliti. Namun kekurangan dari metode ini, tidak mampu mewakili kehidupan nyata karena dalam metode eksperimen peneliti merekayasa variabel-variabel yang akan diteliti.
Sehingga yang perlu menjadi perhatian serius seorang peneliti apabila menggunakan metode ini adalah peneliti harus lebih hati-hati dan selektif dalam menempatkan variabel-variabel yang digunakan agar tidak keliru dalam menganalisis sebuah permasalahan.
Catatan :
Tulisan ini hanya sebagai pemantik agar dapat di diskusikan lebih jauh lagi kepada pembaca yang lebih paham akan metode eksperimen ini. Semoga saya dapat belajar lebih banyak lagi mengenai metode ini dari pembaca sekalian.